Sabtu, 18 April 2009

PELACUR YANG MENEMANIKU

pekat alkohol menggelapkan mata // diantara dua sisi yang berbeda // baik kiri maupun kanan // aroma libido yang menguap dari setiap kamar-kamar yang pengap // ketiadaan menjadi alasan untuk temani malam // membasah peluh yang terlaknat //

menyimpan pilu dengan tawa // mengubur harapan dengan hasrat // menuai suka walau sesaat // dari ujung malam hingga berakhir di seperempatnya // membelai penuh birahi tak berjiwa // dengan dekapan yang memendar mimpi // aku mohon temani aku untuk malam ini saja //

hanya nafas // tinggal nafas yang tersisa // membuncah diantara peluh dan desah // aku puas....//...?...?

1 komentar:

vinny mengatakan...

wwooooohhooooooooo