di pucuk mimpi kita bertemu
antara perempatan harap yang bercabang
tak ada yang bicara karena nalar yang bertualang
menjelajahi kata-kata yang tak terungkap
bersimbah airmata sudah pinggiran jalan
menggenang dan memaksa arah pada tujuan
dari kegelapan pandangan mencoba menarasikan
agar pemahaman tetap bisa terucap
bolehkah kutinggalkan secangkir kopi pahit pagi ini?
sebagai tanda kepahitan yang kuterima hari ini
Senin, 05 Januari 2009
PAHITNYA HARI INI
Diposting oleh Tedi Yusnanda N di 15.02
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar