tuhan, mengapa kau lahirkan aku di negeri ini
yang penuh dengan kepalsuan dan kedengkian
tuhan, mengapa kau ciptakan negeri ini
dengan pemimpin yang bodoh dan rakus
tuhan, mengapa kau biarkan aku di negeri ini
terjerembab tanpa melawan tinggal terpendam
tuhan, aku sudah tak mampu lagi untuk bertanya
maafkan aku...
Kamis, 28 Agustus 2008
BERTANYA PADA TUHAN
Diposting oleh Tedi Yusnanda N di 15.49 1 komentar
Sabtu, 23 Agustus 2008
POLAH KATA
bisik
membisik
lalu dibisiki
caci
dicaci
tinggal mencaci
hapus
dihapus
hanya menghapuskan
cinta
dicintai
lupa mencintai
benci
dibenci
selalu membenci
aku
diakui
haruskah mengakui?
Diposting oleh Tedi Yusnanda N di 19.44 0 komentar
BUNGA PERSEMBAHAN
kupersembahkan bunga ini untukmu
yang telah memaknai hariku dengan cinta
meski sesaat tak perlu ada rasa penat
karena makna lebih dari sekedar hasrat
kupersembahkan bunga ini untukmu
yang telah memapah langkahku dengan sayang
meski jalanan tak semua tertapaki
karena kehidupan tak harus denganku
terima kasih yang tak terucap
tak berarti lupa yang mengangkanginya
karena yang tersisa mencoba untuk merangkai
hasrat yang tersesalkan
cukup untuk saat ini,
karena semua tak harus kembali
kupersembahkan bunga ini untukmu
melukai keangkuhanku pada dirimu
Diposting oleh Tedi Yusnanda N di 19.28 0 komentar
PELUH KEHIDUPAN
turuni lembah yang landai
mencoba jajaki hidup dengan tatapan
pada mekarnya bunga yang berkembang
memilin setiap jemari menyatukan impian
kutemukan onggokan tubuh
diantara sampah yang tercecer
dengan geliat musik pesta kemarahan
hingar bingar tulikan perasaan
pelacur berjalan diterangi kegelapan
diiringi denting gelas dan aroma arak
wajah sang pemuja mengulum senja
menyetubuhi waktu cukup dengan nafsu
tetesan rejeki mengalir diantara rerumputan
aroma lendir mengakhiri kenikmatan
pekik yang menggema mengalun surut
menyisakan kesumpekan yang menggumpal
peluh...
hanya..peluh
menggelinding dan berpolah
ah...peluh
kau temani aku disetiap kesempatan
dalam kehidupan yang tak terpikirkan
memang...peluh
kau tak perlu merasa berdosa
karena kau kenyataan ternilaikan
Diposting oleh Tedi Yusnanda N di 18.58 0 komentar
BIARKANLAH
aku tak perlu tubuhmu
biarkan aku selami dalamnya hatimu
aku tak perlu sentuhanmu
biarkan aku telusuri hangatnya bibirmu
aku tak perlu hasratmu
biarkan kepasrahan menghujat akalku
dan biarkan aku tenggelam
agar kekecewaan membunuhku
Diposting oleh Tedi Yusnanda N di 18.50 0 komentar
Jumat, 15 Agustus 2008
PARTAI POLITIK NEGERI INI
wahai partai politik,
tak beda dengan itik
yang berjajar sambil berisik
wahai partai politik,
janjimu memang basi
hanya kumpulan mimpi
wahai partai politik,
aku sudah muak
melihat tampang keparat
wahai partai politik,
surga bagi para pendusta
sampai mulut penuh busa
wahai partai politik,
kupikir memang tak ada guna
hanya rangkaian tipu daya
wahai partai politik,
ehm....ehm....ehm
tak perlu lagi bicara
Diposting oleh Tedi Yusnanda N di 11.35 1 komentar
Senin, 11 Agustus 2008
MENGGENAPKAN KEYAKINAN
genap sudah setiap keganjilan
kuserap setiap fakta dengan logika
dari kabut hingga asap yang bernyawa
dinginnya malam kugenggam
panasnya siang kucengkeram
kehidupan masih terbentang memendar
tanah yang kupijak dan langit yang menaungi
dengan nazar terpahat dinding hati
keyakinan demi keyakinan menghampiri
kutetapkan pada jalan yang terlewat
menapaki kembali setiap persimpangan
yang mungkin menyesatkan hasrat
kubersimpuh
kubersujud
kuberdo'a
kubermunajat
...demi sebuah ampunan
Diposting oleh Tedi Yusnanda N di 19.50 0 komentar
YANG TAK KUMENGERTI
kumainkan setiap bidak
dengan gaya yang kusuka
meski langkah tak ada yang mudah
berjingkrak terkadang menjebak
selamatkan sang raja!
korbankan yang ada!
jangan sampai menyerah
sebelum semua berdarah
menebar senyum sang raja
dengan langkah yang anggun
tanpa malu bergeser satu-satu
saksikan punggawa yang berjibaku
benar-benar tak kumengerti
Diposting oleh Tedi Yusnanda N di 19.28 0 komentar
Jumat, 08 Agustus 2008
WAHAI WAKTU
tolong bangkitkan aku
dari terpuruknya masa lalu
yang merantai tubuh
membedah jengkalan ruh
tolong terbangkan aku
hindari datangnya hari
yang terus melingkari
mencerna setiap jejak kaki
tolong benamkan aku
jika memang kau anggap perlu
tolong aku
bantu aku
lalu bunuh aku
wahai waktu
Diposting oleh Tedi Yusnanda N di 20.44 0 komentar
INGATAN (FROM ONJUKU TO PANGANDARAN)
debur ombak menanti kesaksian
pada malam panjang yang bersemayam
diantara ribuan pantai yang tergelar
kala kau disisiku,
nyanyian angin mendesir, mencumbu setiap kata
pasir yang mengotori telapak kakimu, enggan lepas
tak beda dengan aku
sinar rembulan legakan perasaan
dalam rindangnya bintang gemintang
merona langit yang terhampar
kala aku disisimu,
serpihan karang berserak, memagari hasrat
begitupun dengan cerita yang berdengung
diantara renyahnya tawamu
kini aku sendiri, sepi, hanya bermimpi
di pantai onjuku yang tak kukenali
hanya suasana yang melingkari
membangkitkan ingatanku kembali:
padamu dan keputusanku
lalu aku hanya mampu membisu
karena kenangan tak bisa menyatu
demi sebuah luka baru
maafkan aku,
Diposting oleh Tedi Yusnanda N di 19.59 0 komentar
Selasa, 05 Agustus 2008
SENYUM YANG TERBAWA
bodohnya aku,
tinggalkan kenangan di pesisir pangandaran
membuang harapan di lereng tangkuban parahu
tololnya aku,
mengumbar janji di sudut kota Bandung
mengikat hasrat di barat Batujajar
bodoh dan tololnya aku,
semua berlalu
yang terbawa hanya senyummu
terpajang diantara bingkai masa
guratkan luka di ujung sesalku
aku memang bodoh,
Diposting oleh Tedi Yusnanda N di 14.11 0 komentar