kuambil sebuah crayon merah//kulukis langit laksana darah//paparkan gelisah di antara gelombang amarah//memijarkan api yang membara//
sang bijak yang bisu//sepertinya merasa terganggu//mondar-mandir lalu menegur ragu//langit haruslah berwarna biru//
aku belajar patuh
mendendangkan petuah-petuah
walau hati terasa jengah
tanganku tetap tak mau menengadah
aku belajar patuh
dalam lingkup ruang yang kaku
menunggu kematian waktu
hingga kedua kaki membatu
atau memang aku harus belajar patuh?
demi kenyataan yang diciptakan
ikuti saja, sampai bertemu ujung yang sama
di perjamuan malam memindai cerita yang sama jua
Rabu, 10 Desember 2008
BELAJAR PATUH...?
Diposting oleh Tedi Yusnanda N di 07.54
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar