Jumat, 07 November 2008

1 SYAWAL 1429 (1 Oktober 2008)

Menembus jiwa, alunan takbir yang menggema
Menusuk hati, tabuhan beduk nan berirama
Diantara linangan airmata yang menggumpal
Tak ada jarak penyesalan dan harapan
Ribuan do’a terpanjatkan meski lirih terucap
Menggelar sujud di setiap ujung dan pangkal penantian
Berharap kebahagiaan yang selalu datang menjelang
Meskipun sadar tak mungkin meniadakan kesengsaraan
Hidup adalah dua kenyataan yang berbeda
Dan akan selalu berlawanan bukan tanpa alasan
Karena kenyataan merupakan keterkaitan
Hingga keabadian menjemput di titik keterbatasan
Setiap langkah selalu menyisakan jejak
Entah berwarna hitam kelam atau putih bersinar
Entah kesengajaan atau di luar kesadaran
Karena bekas hitam yang harus selalu dihilangkan

Atas nama lahir dan batin: Aku Mohon Maaf

Tidak ada komentar: