Rabu, 26 November 2008

AMARAH

gemeretak...
entah retak atau patah
hanya bunyi yang menyahut
lalu kembali sunyi mengangkangi
emosi berurai air mata
menetes jauh hingga terjatuh di keringnya tanah
buntalan luka menyeruak
membelah kedamaian suasana
hilir mudik kata terserap logika
dari caci maki hingga pujian yang basi
selilit yang menemani
tak terungkap nalar yang terbuang

Tuhan, jumpai aku di sini
kita duduk di bangku yang sama
untuk bicara tentang dunia
yang kau ciptakan hanya dengan kata
berisi serakan berjuta makna
mengalir dan saling mengisi do'a
meski kadang terselip dalam angkara

Tuhan, temani aku di sini
merajah waktu
cumbui langit biru
menyelusup angin ragu
hingga marah mengulum haru
ampuni aku Ya Tuhanku

1 komentar:

Anonim mengatakan...

aku suka banget sama rawian kata di sajak ini boss.
terima kasih boleh dolan kemari... :D