Kubunuh gelap dengan sebatang korek api
Kubungkam sunyi dengan detak jantung
Kubasuh derita dengan tersenyum
Kuobati luka dengan air liur
Kuhabiskan waktu bersama korek api, detak jantung, senyum dan air liur
Kunikmati senggang bersama gelap, sunyi, derita dan luka
Tak perlu menoleh karena gelap mengitari
Tak perlu mendengar karena sunyi menemani
Tak perlu kecewa karena derita melingkari
Tak perlu pedih karena luka melingkupi
Mungkinkah gelap telah membangun sunyi?
Atau menderita karena merasa terluka?
Salahkah aku? Jika aku terbangun?
Untuk wujudkan kesalehan yang tertunda
Jumat, 07 November 2008
GELAP, SUNYI, DERITA DAN LUKA
Diposting oleh Tedi Yusnanda N di 15.29
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar