Selasa, 28 Oktober 2008

AMUK DOEA JANUARI

sejenak kusempatkan menatapnya//walau nalar membeku dan mulut terkunci
sentuhan rasa menguap pada senja//yang tersisa hanya kegelapan
letakan saja pada angin semua mimpiku//biar berlalu tanpa lengkingan syahdu

gemeretak jemari di dua januari//menyemai harapan di jingga langit
saat tapal batas terinjak//tinggalkan jejak//lalu terhenyak
sosok yang kutatap//seringai maut penuh hujat//menuai amuk

gemulai lembut tubuh menikam//senyum indah mencengkram jiwa
rangkaian makna tercecer//bersama limbah cerita luka
pada Tuhan aku bertanya//meski aku tak pernah bicara pada-Nya

di antara logika yang berlumur dosa//kuselipkan kebenaran yang terluka
entah cinta atau mungkin hanya do'a//agar kau selalu bermakna
dalam dada bahkan jiwa//merajah dalam ingatan pada cerita kita

sejenak kutatap...
sejenak kuingat...
sejenak kuharap...tak perlu lagi kuungkap
dua januari,....sebuah ilusi...

Tidak ada komentar: